foto saat hadang MSG (foto/Methu Badii)
kronologis
Mahasiswa Papua yang berjumlah sekitar 15 orang sudah berada di depan Lapangan Banteng, yang tepat bersebelahan dengan Hotel Borobudur, sejak pukul 06.00 Wib atau pukul 6 pagi. Satu orang diantara massa aksi melakukan "pemantauaan" ke dalam hotel terkait keberadaan rombongan MSG yang dikabarkan akan keluar untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Indonesia dan Presiden SBY untuk penandatangan "JOINT STATEMENT" terkait kerja sama ekonomi dan pembangunan.

Sekitar pukul 09.40 Wib massa aksi semakin merapat ke depan atau tepat di pintu keluar Hotel Borobudur yang berseberangan dengan Kementerian Agama. Sekitar pukul 09.45 setelah mendapatkan informasi bahwa rombongan Menteri-menteri negara kawasan pasifik akan keluar dari Hotel, dan telah tepat berada di depan lobi hotel, massa langsung menunggu tepat di depan pintu keluar.


Disaat motor pengawal pejabat kenegaraan atau "FORE RIDER" keluar dari lobi hotel, disertai iring-iringan rombongan, dan tepat di belakang motor pengawal adalah Menteri Luar Negeri Fiji, Ratu Inoke Kabuabola (duduk di belakang sebelah kiri), dan duduk bersebelahan dengan salah satu pejabat tinggi Kepulauaan Salomon lainnya; Dan tepat di depan sopir, duduk seorang pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri Indonesia (yang belum diketahui namanya).
Massa secara spontan melakukan aksi pemalangan, tepat di depan pintu keluar hotel, yang jaraknya sekitar 5 meter ke jalan utama atau jalan besar. Massa terus berorasi, membentangkan berbagai spanduk yang berisi kecaman atas sikap para Menlu2 MSG yang tidak bertemu dengan rakyat Papua Barat, dan juga atas sikap mereka yang membangun kerja sama ekonomi dan pembangunan dengan Indonesia, sembarai mengabaikan hak-hak rakyat Papua Barat yang mana telah diwakili oleh WPNCL.
Belasan pejabat kemenlu Indonesia yang ikut dalam rombongan tersebut panik, dan terus mendesak mahasiswa agar membuka jalan agar para delegasi bisa lewat. Namun massa terus bersikeras, dan tetap berdiri di depan; seoran massa aksi terus mengedor atau mengetok kaca mobil dari Menlu Fiji, yang juga ketua rombongan agar massa bisa menyerahkan sikap dan aspirasi, juga aga dapat berdialog.
Pejabat Kemenlu Indonesia yang duduk di depan Menlu Fiji juga berkali-kali membuka dan menutup kaca, juga memohon agar massa membuka jalan agar rombongan bisa lalui, namun massa tetap bersikeras, selama Menlu Fji tak membuka kaca mobil, dan berdialog dengan mahasiswa. Pejabat Kemenlu Indonesia yang duduk di depan berulang kali memohon agar massa menyerahkan pernyataan sikap pada dia, agar di teruskan ke pejabat MSG, namun hal itu juga ditolak oleh massa.

Karena tak bisa melalui hadangan mahasiswa, yang semakin terus melakukan orasi, dan juga semakin mendesak Menlu Fji agar berdialog, maka satu-satunya cara untuk lolos adalah mobil seluruh rombongan dan seluruh penghuni hotel dimundurkan kebelakang, dan pintu pagar hotel di tutup rapat-rapat, agar rombongan bisa melewati pintu keluar lain yang berada di depan Deplu, dan massa tak memaksa masuk ke hotel.
Sekitar 10 - 15 menit terjadi perdebatan antara mahasiswa dan para pengawal Menlu, juga terjadi perdebatan dengan para petugas pengamanan hotel, juga terjadi perdebatan dengan petugas Kemenlu, akhirnya massa memilih untuk mundur, dan pulang, karena aksi dan pernyataan sikap kekecewaan atas kunjungan MSG telah disampaikan.

Sekitar pukul 11.00 massa meninggalkan tempat aksi, dan selanjutnya melakukan perjalanan pulang ke Kantor KontraS, Jakarta Pusat. Sekitar pukul 12.00 massa aksi melakukan konfrensi pers yang di hadiri oleh sekitar 10 wartawan TV dan cetak; Dan dilanjutkan dengan makan siang, dan massa membubarkan diri dengan tenang walau sempat mendapat teror dan ancaman, juga dimata-matai oleh BIN dan aparat kepolisian.
Demikian kronologis aksinya
 Berikut ini foto-foto saat Rakyat Papua Hadang tamu Negara












0 komentar Blogger 0 Facebook

 
GP3PB News | Women's Liberation Movement West Papua (GP3PB) © 2014. All Rights Reserved. Share on Koteka Creating Weblog. Powered by KBK Papua
Top