Perempuan Papua Barat : Antara Nilai Budaya Dan Harga Diri
Tanggal: 14 Juli 2014 Sumber : Generasi fals
Oleh : GP3PB AMP Jatim
Dengan kemajuaan zaman saat ini banyak terjadi perubahan budaya dan hilangnya nilai-nilai budaya itu sendiri. Unsur-unsur kebudayaan sudah semakin punah. Lalu bagaimana dengan kebudayaan Papua Barat itu sendiri. Pada kenyataannya, bahwa kebudayaan Papua Barat sudah mulai bergeser dari hakekat aslinya. Kebudayaan Papua Barat merupakan jati diri orang Papua Barat yang sangat di hormati oleh rakyat Papua Barat. Budaya Papua sangat menjujung tinggi nilai-nilai dan norma-norma yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.
Apalagi menyangkut harga diri seorang perempuan Papua Barat. Banyak kasus yang telah terjadi pada perempuan Papua Barat, antara lain pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga yang dipicu oleh budaya partiarki yang masih mengental di masyarakat hingga kepada kasus pronografi yang kini menjadi sorotan di kalangan Papua Barat. Pada intinya kebudayaan orang Papua Barat tidak mengajarkan hal-hal yang merusak nilai dan moral orang Papua Barat serta norma-norma yang terkandung di dalamnya akibat dari pengaruh budaya asing yang masuk ke Papua yang di motori oleh budaya kapitalis.
Hal ini menyebabkan kultur orang Papua Barat semakin menurun khususnya pada generasi sekarang, yang banyak terpangruh dengan gaya trend masa kini yang bertentangan dengan nilai budaya rakyat Papua Barat. Kasus terbaru yang saat ini sedang beredar di internet mengenai gambar dua perempuan Papua Barat yang dengan terang-terangan mempertotonkan tubuh mereka dengan foto-foto porno yang mencoba menyatakan diri sebagai perempuan komen –Papua Barat- masa kini di kota metropolitan (Jakarta) yang mengaku bernama Merry dan Lisa. Foto-foto tersebut diekspos di salah satu website bertaraf internasional (Kaskus Indonesia) dengan URL: http://www.kaskus. com.
Pengambilan gambar yang di lakukan di dua hotel yang berbeda ini benar-benar telah menjadi catatan buram yang pertama bagi perempuan papua barat Bahwa hal ini sangat bertentangan dengan budaya Papua Barat yang menjunjung tinggi harkat dan martabat seorang wanita. Perempuan adalah symbol kesuburan orang Papua Barat. Tubuh seorang wanita adalah surga bagi orang Papua Barat yang sangat di hormati dan di jaga. Namun, kini telah di eksplotasi oleh orang-orang yang tidak punya harga diri.
Maka, kami GERAKAN PERJUANGAN PEMBEBASAN PEREMPUAN PAPUA BARAT (GP3-PAPUA BARAT) mengecam dengan keras setiap tindakan yang di lakukan untuk merusak kebudayaan dan harga diri seorang perempuan Papua Barat. Kami menyesal dan mengutuk tindakan yang di lakukan kedua perempuan Papua Barat yang telah menjual harga diri perempuan Papua Barat. Hal itu telah mencoreng muka perempuan Papua Barat dan membuat malu bagi mama Papua Barat.
Kami dari GP3-PAPUA BARAT atas nama perempuan Papua Barat merasa malu memohon maaf kepada seluruh rakyat Papua Barat dan menghimbau kepada seluruh perempuan Papua Barat untuk tidak meniru apa yang di lakukan oleh dua kawan yang tidak bermoral. Kami tegaskan bahwa, perempuan Papua Barat memiliki kebebasan yang seluas-luasnya untuk berkarya dan berekspresi namun tidak melanggar norma dan nilai budaya yang telah di wariskan oleh leluhur kami, bangsa Papua Barat.
"Perjuangan pembebasan Papua Barat masih panjang, jika perempuan Papua Barat belum berjuang.
Oleh : GP3PB AMP Jatim
Dengan kemajuaan zaman saat ini banyak terjadi perubahan budaya dan hilangnya nilai-nilai budaya itu sendiri. Unsur-unsur kebudayaan sudah semakin punah. Lalu bagaimana dengan kebudayaan Papua Barat itu sendiri. Pada kenyataannya, bahwa kebudayaan Papua Barat sudah mulai bergeser dari hakekat aslinya. Kebudayaan Papua Barat merupakan jati diri orang Papua Barat yang sangat di hormati oleh rakyat Papua Barat. Budaya Papua sangat menjujung tinggi nilai-nilai dan norma-norma yang ada di dalam masyarakat itu sendiri.
Apalagi menyangkut harga diri seorang perempuan Papua Barat. Banyak kasus yang telah terjadi pada perempuan Papua Barat, antara lain pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga yang dipicu oleh budaya partiarki yang masih mengental di masyarakat hingga kepada kasus pronografi yang kini menjadi sorotan di kalangan Papua Barat. Pada intinya kebudayaan orang Papua Barat tidak mengajarkan hal-hal yang merusak nilai dan moral orang Papua Barat serta norma-norma yang terkandung di dalamnya akibat dari pengaruh budaya asing yang masuk ke Papua yang di motori oleh budaya kapitalis.
Hal ini menyebabkan kultur orang Papua Barat semakin menurun khususnya pada generasi sekarang, yang banyak terpangruh dengan gaya trend masa kini yang bertentangan dengan nilai budaya rakyat Papua Barat. Kasus terbaru yang saat ini sedang beredar di internet mengenai gambar dua perempuan Papua Barat yang dengan terang-terangan mempertotonkan tubuh mereka dengan foto-foto porno yang mencoba menyatakan diri sebagai perempuan komen –Papua Barat- masa kini di kota metropolitan (Jakarta) yang mengaku bernama Merry dan Lisa. Foto-foto tersebut diekspos di salah satu website bertaraf internasional (Kaskus Indonesia) dengan URL: http://www.kaskus. com.
Pengambilan gambar yang di lakukan di dua hotel yang berbeda ini benar-benar telah menjadi catatan buram yang pertama bagi perempuan papua barat Bahwa hal ini sangat bertentangan dengan budaya Papua Barat yang menjunjung tinggi harkat dan martabat seorang wanita. Perempuan adalah symbol kesuburan orang Papua Barat. Tubuh seorang wanita adalah surga bagi orang Papua Barat yang sangat di hormati dan di jaga. Namun, kini telah di eksplotasi oleh orang-orang yang tidak punya harga diri.
Maka, kami GERAKAN PERJUANGAN PEMBEBASAN PEREMPUAN PAPUA BARAT (GP3-PAPUA BARAT) mengecam dengan keras setiap tindakan yang di lakukan untuk merusak kebudayaan dan harga diri seorang perempuan Papua Barat. Kami menyesal dan mengutuk tindakan yang di lakukan kedua perempuan Papua Barat yang telah menjual harga diri perempuan Papua Barat. Hal itu telah mencoreng muka perempuan Papua Barat dan membuat malu bagi mama Papua Barat.
Kami dari GP3-PAPUA BARAT atas nama perempuan Papua Barat merasa malu memohon maaf kepada seluruh rakyat Papua Barat dan menghimbau kepada seluruh perempuan Papua Barat untuk tidak meniru apa yang di lakukan oleh dua kawan yang tidak bermoral. Kami tegaskan bahwa, perempuan Papua Barat memiliki kebebasan yang seluas-luasnya untuk berkarya dan berekspresi namun tidak melanggar norma dan nilai budaya yang telah di wariskan oleh leluhur kami, bangsa Papua Barat.
"Perjuangan pembebasan Papua Barat masih panjang, jika perempuan Papua Barat belum berjuang.
0 komentar Blogger 0 Facebook
Posting Komentar